Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan angkutan massal energi terbarukan listrik atau nonfosil yang menghubungkan Jakarta dan Bandung di Jawa Barat dan merupakan isu strategis untuk mengurangi kerugian akibat pemborosan penggunaan energi fosil (BBM) bersubsidi. Diketahui KA ini akan selesai sekitar bulan Juni 2023. PT KCIC (Indonesia China High Speed Train) telah mengumumkan bahwa kereta cepat yang digunakan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah CR400AF. CR400AF merupakan kereta generasi terbaru yang dibangun di China, hasil dari kereta jenis CRH380A yang dikembangkan oleh CRRC Qingdao Sifang.

Kereta cepat Indonesia menggunakan prinsip kereta maglev. Kereta maglev atau (KRM) adalah salah satu jenis kereta api yang bergerak dengan posisi melayang yang terbentuk oleh gaya elektromagnetik. Kereta Maglev ditenagai oleh motor linier. Maglev digunakan sebagai alat transportasi jarak jauh. Kecepatannya lebih cepat dibandingkan dengan kereta peluru. Kereta Maglev tidak menimbulkan kebisingan mekanis selama beroperasi. Kereta ini bisa melaju dengan kecepatan hingga 500 km/jam bahkan bisa lebih cepat lagi (Jamaludin, et al. 2019).

Produksi maglev dipelopori oleh empat penemuan awal, yaitu kereta bermotor linier oleh Alfred Zehden pada tahun 1907, sistem transpor elektromagnetik oleh F.S. Smith, lift magnetik motor linier oleh Hermann Kemper pada tahun 1937, dan sistem transpor magnetik oleh G.R. Polgreen pada tahun 1959. Perkembangan awal kereta maglev dimulai di Inggris pada tahun 1960-an. Kereta maglev pertama berhasil diproduksi pada tahun 1984. Jerman juga mengembangkan kereta maglev dengan menggunakan teknologi suspensi elektromagnetik dan suspensi elektrodinamik. Nama maglev berasal dari singkatan Magnetically Levitated Trains (Noer, et al. 2022).

Seperti namanya, prinsip dari kereta ini adalah menggunakan gaya magnet untuk mengangkat kereta sehingga mengapung bukan menyentuh rel untuk mengurangi gesekan. Kereta maglev juga menggunakan magnet sebagai penggeraknya. Dengan gesekan rendah dan daya dorong tinggi. jauh lebih cepat daripada kereta biasa. Beberapa negara yang telah mengembangkan jalur kereta api jenis ini antara lain China, Jepang, Perancis, Amerika dan Jerman.(Firdaus, et al. 2018).

Ada empat jenis teknologi maglev:

  1. Tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik)
  2. Tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik); atau yang
  3. Terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen (Inductracker)
  4. Tergantung pada arah magnet (courasnet)

Prinsip gaya dorong maglev

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10 milimeter di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di dalam kereta (Jamaludin, et al. 2019).

Teknologi kereta cepat Indonesia nantinya menggunakan teknologi GSM-R sebagai teknologi transmisi data (train control data). Jenis teknologi ini sama dengan yang digunakan di perkeretaapian China. Teknologi ini dipilih karena GSM-R telah terbukti keamanannya dan telah digunakan oleh operator kereta api berkecepatan tinggi di seluruh dunia, termasuk negara-negara Eropa, China, Arab Saudi, dan Maroko. Teknologi ini termasuk teknologi yang stabil dan distandarisasi oleh UIC atau International Union of Railways (Fajriati, et al. 2020).

Teknologi GSM-R ini adalah yang paling mapan dan telah dibuktikan dalam banyak hal di kereta berkecepatan tinggi. Terutama dari segi keamanan. Teknologi ini stabil dalam hal perlindungan terhadap gangguan frekuensi. Ada teknologi berbasis LTE lainnya yang masih dalam pengembangan. China Railway baru saja memasuki fase pengembangan teknologi LTE untuk mendukung pengoperasian kereta berkecepatan tinggi, akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai fase penyebaran, dan transisi dari GSM-R ke LTE-R atau 5G-R akan membutuhkan biaya yang sangat besar (Anwar, et al. 2019)

Selain menggunakan frekuensi GSM-R, Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga dilengkapi dengan sistem cadangan untuk teknologi pengendalian sistem perkeretaapian. Sistem backup ini disiapkan untuk mencegah kegagalan sinyal pada frekuensi GSM-R. Saat persinyalan masuk ke sistem cadangan, kecepatan maksimum kereta turun dari 350 km/jam menjadi 300 km/jam. Teknologi kontrol sistem yang diterapkan dengan cara ini memungkinkan pengoperasian Kereta Cepat yang aman.

Keunggulan utama dari kereta ini adalah kemampuannya untuk melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan gesekan. Oleh karena itu secara teori rel dan roda kereta api tidak diganti, karena tidak ada yang aus (menghemat biaya perawatan). Keunggulan lainnya adalah gesekan tidak menjadi kendala. Oleh karena itu, dikembangkanlah kereta Maglev yang lebih aerodinamis. Kelemahan dari kereta api ini adalah membutuhkan dana investasi yang sangat besar, terutama pembelian rel.

Referensi

Anwar, K., Rangkuti, I. A., Sambas, M. H. M., & Ridwanuddin, A. K. (2019). Studi Sistem Komunikasi Nirkabel untuk Pensinyalan Kereta Cepat Indonesia. Jurnal Transmisi, 21(2).

Darmaliza, R. A. (2019). Kerjasama Indonesia Dan Tiongkok Dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tahun 2015 (Bachelor's thesis, FISIP UIN Jakarta).

Fajriati, R., Utomo, S. H. T., & Muthohar, I. (2020). Analisis Standar Perancangan Geometri Rel Kereta Cepat (Studi Kasus: Kereta Cepat Jakarta-Bandung). Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 4(3).

Firdaus, R. K., & Muslim, M. A. (2018). Rancang Bangun Simulator Kontrol Gerak Levitasi Pada Kereta Maglev. SinarFe7, 1(1), 408-410.

Jamaludin, J., & Pradipta, A. (2019). Karakteristik Medan Magnet Pada Kumparan Berinti Besi Sebagai Bahan Pembuatan Prototipe Kereta Maglev. Jurnal Perkeretaapian Indonesia (Indonesian Railway Journal), 3(2).

Kadarisman, M. (2018). Kebijakan Transportasi Kereta Cepat Jakarta Bandung Dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTRANSLOG), 4(3), 251-266.

Kalicya, G., & Djajaputra, G. (2020). Tahap-Tahap Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Utilitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Jurnal Hukum Adigama, 3(1), 1457-1479.

Noer, Z., & Dayana, I. (2022). Buku Fisika dan Teknologi Superkonduktor. GUEPEDIA.

Nugroho, B. S. (2023). PERAN TENAGA KERJA ASING (TKA) CHINA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA LOKAL DI KOTA BANDUNG MELALUI PENERAPAN ALIH ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI (IPTEK) PADA PROYEK PEMBANGUNAN KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG (KCJB) (Doctoral dissertation, FISIP UNPAS).


Kabinet Thermics
Departemen KPB
KOMINFO BEMP Fisika FMIPA UNJ 2023

Archive

Translate